Monday, March 30, 2009

AYAT-AYAT DI SITU GINTUNG

Tatkala semua rumah hanyut terseret air bah dalam musibah jebolnya Situ Gintung, Masjid Jabal Rahmah tetap berdiri kokoh

Hidayatullah.com--Air mengalir deras akibat jebolnya tanggul Situ Gintung, Tangerang Selatan, Masjid Jabal RahmahBanten, Jumat (27/3) Subuh. Banjir bandang itu membuat ratusan rumah hanyut dan terhempas, termasuk sekitar 100 jiwa tewas akibat terbawa aliran air dengan kecepatan 600 kilometer perjam.

Akibat jebolnya tanggul tersebut, kawasan Situ Gintung seperti Tangerang Selatan dan sebagian wilayah Jakarta Selatan, porakporanda.

Namun ditengah terpaan air itu, tampak di tengah permukiman warga berdiri kokoh sebuah masjid yang dibangun setahun silam. Padahal masjid bernama Jabal Rahmah itu juga ikut terkena hantaman air bah dari Situ Gintung.

Bangunan megah dengan cat warna kuning telur beratapkan seng dari hasil swadaya masyarakat setempat itu tak ambruk. Meskipun beberapa dinding, pinggiran lantai masjid pecah; namun bangunan masjid yang tak jauh dari tanggul Situ Gintung itu, masih berdiri kokoh.

Semua peralatan masjid hanyut terbawa air. Lantai masjid tertutup oleh lumpur, kata Husin, seorang warga di sana.

Menurut Husin, Masjid Jabal Rahmah dengan luas 150 M2 merupakan kebanggaan warga Muslim yang bermukim di kawasan Situ Gintung. Banyak kegiatan ke-Islama-an diadakan di masjid tersebut. Bahkan kegiatan remaja-remaja di kawasan Situ Gintung hampir setiap minggu diselenggarakan dengan mendatangkan seorang penceramah.

Kemarin, warga sekitar Situ Gintung ikut serta membersihkan masjid yang sejak peristiwa itu terjadi, sebagian tertutup oleh lumpur. Tim SAR ikut pula membantu dengan melakukan pembersihan tembok-tembok masjid.

Air bah yang datang itu, setelah masjid itu mengumandangkan adzan Subuh. Setelah adzan Subuh usai, baru air itu tumpah ruah ke permukiman warga termasuk menghantam Masjid Jabal Rahmah, tutur Arif Sugiono, seorang Pengurus Remaja Masjid Jabal Rahmah kepada Pelita, kemarin.

Anehnya, katanya, masjid itu tak mengalami kerusakan berarti. Tiang-tiang penyanggah masjid masih kokoh berdiri menopang sosok bangunan masjid itu. Ini adalah mukzijat dari Allah SWT, paparnya.

Sejak keberadaan masjid itu, paparnya, hampir setiap malam atau malam Jumat diadakan pengajian bersama untuk memperkokoh silaturahmi antar-warga. Anak remaja atau anak muda di kawasan Situ Gintung kerap memanfaatkan masjid itu sebagai ajang persabahatan dengan kegiatan mengaji.

Apalagi bila memasuki bulan Ramadhan, suasana setiap malam pasti semarak oleh berbagai kegiatan pengajian dan ceramah setengah jam, lalu diteruskan ke waktu sahur.

Bahkan ketika suara adzan masjid menggema pada saat Subuh, kata Nurhafid, seorang tokoh masyarakat di sana; bagai mendengar sebuah nyanyian kemudian membangunkan warga untuk bersiap melakukan sholat Subuh dan beraktifitas lainnya.

Tetapi gema adzan dari Masjid Jabal Rahmah itu untuk sementara terhenti. Menurut rencana masjid itu akan diperbaiki dengan meminta bantuan dari pemerintah daerah dan pusat. Namun meskipun kondisi Masjid Jabal Rahmah itu kotor, tapi warga Situ Gintung masih menggantungkan harapannya untuk bisa menunaikan ibadah di masjid itu.

Masjid Aceh

Sebelum ini, saat badai tsunami menghantam Aceh, kasus serupa juga terjadi. Di saat ribuan orang dan rumah diseret ombak, beberapa masjid nampak tegar berdiri. Masjid Al-Hidayah, di pinggir jalan Meulaboh-Banda Aceh terlihat tegar. Gempa 8,9 skala richter dan kedahsyatan tsunami tak mampu menggeser bangunan tersebut. Bahkan saat tsunami, rumah Allah ini menjadi tempat berlindung sekitar 300 warga.

Selain itu ada juga Masjid Al-Ikhlas, Kampung Lang Kruet, Lhok Nga. Juga masjid Baiturrahim di Ulee Lheue, Banda Aceh, Masjid Baiturrahman dan masjid Ba'abul Jannah di Ujung Karang, Meulaboh.

Yang lebih fantastis adalah bangunan masjid Rahmatullah yang berada Kampung Lhoknga, Kecamatan Aceh Besar. Masjid dengan tiga kubah yang didirikan pada 12 September 1997 itu, ternyata mampu bertahan meski sudah digelontor amukan gelombang tsunami yang sungguh dahsyat. Karena letaknya di tengah lembah dan dikala seluruh bangunan yang ada disekitarnya rebah, masjid bercat putih ini bila dipandang dari kejauhan tampak mengapung ke udara. [plt/cha/www.hidayatullah.com]

Baca Selengkapnya......

Friday, December 5, 2008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Pengantar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar.

Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi: identitas mata pelajaran, kompetensi dasar dan indikator, materi pokok, langkah kegiatan, alat dan media, dan penilaian. Dalam pengimplementasian pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru dituntut menyusun RPP. RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Karena itu, RPP harus memuat: tujuan pembelajaran,materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
Semangat dari diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah agar siswa belajar secara aktif. Pengembangan kompetensi peserta didik perlu disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Para guru dituntut lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran sehingga memungkinkan siswa dapat berekspresi melalui kegiatan-berbagai kegiatan yang nyata, yang menyenangkan, dan yang mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal. Hanya dengan cara yang demikian, hakikat dari kehadiran seorang guru benar-benar dirasakan oleh setiap peserta didik. Apalagi- sebagaimana dikatakan Prof. Don Elly (Ahli teknologi pembelajaran dari Universitas Syracius, A.S.)- kehadiran guru adalah kesempurnaan dalam proses belajar yang tak akan tergantikan oleh media apapun.
Modul pelatihan ini diharapkan dapat membantu memperluas wawasan para guru yang mengikuti Pendidikan dan Latihan dalam mengimplementasikan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (M.I.) dengan berpedoman pada KTSP. Mengigat dalam Standar Isi (SI) dari KTSP hanya disebutkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, maka di dalam penyusunan KTSP, guru dituntut untuk secara mandiri mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai indikator yang operasional dan kreatif sehingga dapat mendorong pengalaman belajar siswa menjadi bermakna. Modul ini memberikan arah dalam mengembangkan RPP supaya perencanaan pembelajaran bisa sesuai dengan tuntutan pendidikan yang diharapkan.

B. Penyusunan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran

Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyusun recana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi:
1. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialaokasikan).
2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan (ini tidak harus dimasukkan dalam RPP karena pada dasarnya sudah ada di silabus)
3. Tujuan pembelajaran. Tujuan dapat diperoleh dari atau didasarkan pada kompetensi dasar atau indikator.
4. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
5. Langkah kegiatan. Ini merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran atau pengalaman belajar yang ada di silabus.
6. Alat dan media yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajara dalam rangka mencapai tujuan.
7. Penilaian.menyebutkan prosedur dan instrumen penilaian untuk mengetahui kemajuan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

C. Langkah-langkah penyusunan RPP
1. Mencantumkan identitas
· Nama sekolah
· Mata Pelajaran
· Kelas/Semester
· Standar Kompetensi
· Kompetensi Dasar
· Indikator
· Alokasi Waktu

Catatan:
· RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
· Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
· Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

2. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
3. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

4. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

5. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

6. Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

7. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

D. Contoh Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

M.I. : ........................................................................
Mata Pelajaran : ........................................................................
Kelas/Semester : ........................................................................
Standar Kompetensi : ........................................................................
Kompetensi Dasar : ........................................................................
Indikator : ........................................................................
Alokasi Waktu : ......... x menit (….......... pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran :
.......................................................................................................................
II. Materi Pembelajaran :
.......................................................................................................................
III. Metode Pembelajaran :
.......................................................................................................................
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
.......................................................................................................................
Pertemuan 1
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Pertemuan 2
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
dst
V. Sumber Belajar :
.......................................................................................................................
VI. Penilaian :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

E. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
1. Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 35 menit). Alokasi waktu disesuaikan dengan bobot kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

a. Kegiatan Awal
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran denagn baik. Sifat dari kegiatan awal adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani dan menyanyi.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perseorangan.

c. Kegiatan Akhir
Fungsi kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantonim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.

2. Contoh RPP Tematik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
( TEMATIK )

Kelas/ Semester : II/ I
Tema : Diri Sendiri
Alokasi Waktu : 1 Minggu
Pertemuan Ke : Minggu ke 1

I. Standar Kompetensi
1. PKn
- Kemampuan membiasakan hidup bergotong royong.
2. B. Indonesia
Mendengarkan :
- Kemampuan memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan.
Berbicara :
- Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan deklamasi.
Membaca :
- Kemampuan memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi.
Menulis :
- Kemampuan menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
3. IPS
- Kemampuan memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologi.
4. IPA
- Kemampuan mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, serta berbagai tempat hidup makhluk hidup.
5. Matematika
- Kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
6. Seni Budaya dan Keterampilan
- Mengapresiasi karya seni rupa (S. Rupa).
- Mengapresiasi karya seni musik (S. Musik).

II. Kompetensi Dasar
1. PKn
- Kemampuan mengenal pentingnya hidup rukun saling berbagi dan tolong menolong.
2. B. Indonesia
Mendengar :
- Kemampuan menyebutkan kembali dengan kata-kata atau hal sendiri isi teks pendek.
Berbicara :
- Kemampuan bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan satuan berbahasa.
Membaca :
- Kemampuan menyimpulkan isi teks pendek (5-10 kalimat) yang dibaca dengan membaca lancar.
Menulis :
- Kemampuan melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat.
3. IPS
- Kemampuan memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya.
4. IPA
- Kemampuan mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan.
5. Matematika
- Kemampuan membandingkan bilangan sampai 500.
6. Seni Budaya dan Keterampilan
Seni Rupa : Mengenal unsur rupa pada karya seni rupa.
Seni Musik : Mengidentifikasi unsur musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan oleh benda bukan alat musik.

III. Indikator
1. PKn
- Memahami arti hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong dalam keluarga dan lingkungan tetangga.
2. B. Indonesia
Mendengarkan :
- Menjawab pertanyaan sesuai isi cerita yang didengarkan.
Berbicara :
- Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang belum dikenal dengan pilihan kata yang tepat.
Membaca :
- Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Menulis :
- Melengkapi cerita tentang data diri dan keluarga dengan kata yang tepat.
3. IPS
- Menunjukkan dokumen diri dan keluarga.
4. IPA
- Membuat daftar bagian-bagian utama tubuh hewan di sekitar rumah dan sekolah serta kegunaannya dari hasil pengamatan.
5. Matematika
- Membilang secara urut.
- Menyebutkan banyak benda.
6. Seni Budaya dan Keterampilan
Seni Rupa : Mengelompokkan berbagai jenis bidang tekstur dan bentuk ritme keseimbang kesatuan.
Seni Musik : Menentukan sumber bunyi
Membedakan kuat dan lemahnya bunyi dengan gerakan dan tepukan.

IV. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjalani hidup rukun dengan teman sekelas saling berbagi dan tolong menolong.
- Siswa dapat menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek yang telah dibaca.
- Siswa dapat bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.
- Siswa dapat menyimpulkan isi teks pendek (5-10 kalimat) kemudian dibacakan.
- Siswa dapat melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat.
- Siswa dapat memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya.
- Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah.
- Membandingkan bilangan sampai 500.
- Mengenal unsur rupa pada karya seni rupa.
- Menyebutkan unsur musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan oleh benda bukan alat musik.

V. Materi Ajar/ Materi Pokok
- Pentingnya hidup rukun saling berbagi dan tolong menolong.
- Bacaan teks pendek, anak membaca dan mengungkapkan kembali isi bacaan dengan kalimat sendiri.
- Kata tanya, apa, siapa, di mana
- Bacaan teks pendek (5-10 kalimat) anak menyimpulkan isi teks tersebut.
- Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat.
- Dokumen diri : akte keluarga, KTP, kartu keluarga dan koleksi benda berharga.
- Bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan rumah dan sekolah.
- Operasi hitung bilangan.
- Keragaman aneka unsur rupa dan unsur musik.
VI. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, demonstrasi.

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
- Mengucapkan salam dan berdoa bersama.
- Menyanyi bersama lagu “Anak kambing saya” dan “Naik-naik ke puncak gunung”

Kegiatan Inti
- Siswa menyanyi lagu anak kambing saya dan naik-naik ke puncak gunung sambil diiringi tepuk tangan.
- Siswa mempraktekkan kerjasama dan tolong menolong dalam satu kelas (lingkungan kecil).
- Siswa menjawab pertanyaan dari guru sesuai isi cerita yang didengarkan.
- Siswa menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu.
- Siswa membaca teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat.
- Siswa menulis pengalaman pribadi ke depan kelas.
- Siswa menjelaskan pentingnya memelihara dokumen dan koleksi barang keluarga.
- Siswa menyebutkan bagian-bagian utama tubuh hewan di sekitar rumah dan sekolah serta kegunaannya.
- Siswa menghitung secara urut sampai 500.
- Siswa menyebutkan banyak benda (lebih sedikit, lebih besar atau sama dengan kumpulan lain).
- Siswa membuat gambar sesuai dengan illustrasinya dari berbagai jenis bidang dan tekstur.
- Siswa menyanyikan sebuah lagu “Lihat kebunku” dengan diiringi sumber bunyi gelas dan sendok.

Kegiatan Akhir
- Tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan.
- Menyanyikan lagu “Naik-naik ke puncak gunung”.
- Pemberian PR.

VIII. Alat dan Sumber
Alat : - Benda-benda di sekitar.
- Macam-macam dokumen diri (KTP, akte kelahiran).
- Gambar hewan dan bagian-bagiannya serta kegunaannya.

IX. Penilaian
- Lembar kerja.
- Pengamatan.
- Tertulis.

3. Contoh Berbasis CTL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS ACTIVE LEARNING/CTL

Sekolah : MTs Miftahul Huda
Mata pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : VIII/Gasal
Pertemuan ke : I
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
Standar kompetensi : ........................
Kompetensi dasar : ........................
Indikator : ........................
Tujuan : ........................
Pokok-pokok Materi : ......................
Metode : .......................
Media/Alat/Bahan/Sumber: .........
Alat Evaluasi : .......................

Skenario Pembelajaran Model Jigsaw, sebagai berikut:
1. Materi yang dipilih adalah zakat hewan ternak zakat perdagangan (tijaroh), zakat pertanian (hasil bumi), zakat emas dan perak.
2. Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok besar
3. Pembagian kelompok berdasarkan nomor urut absensi. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang
4. Setiap kelompok bertugas berbaca dan memahami materi yang ada dalam buku panduan Mata Pelajaran
5. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil diskusi
6. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil kelompoknya kepada kelompok lain melalui salah satu anggotanya yang dikirim pada diskusi kecil antar kelompok.
Setelah melalui proses zig zag dan masing-masing siswa terlihat dalam diskusi kecil antar kelompok, hasil dari diskusi kelompk tersebut disampaikan kepada masing-masing teman sekelompoknya.
7. Kembalikan seperti semula dalam kelompok besar untuk mengulas lagi seandainya ada masalah yang belum terpecahkan
8. Guru melempar beberapa pertanyaan untuk penjajagan pemahaman materi
9. Refleksi

Baca Selengkapnya......

Friday, January 25, 2008

NISN MURIDKU

Daftar Siswa


No
NIS
Nama Siswa
Tingkat
Detail
1
9893234493
IJE SUMANTRI
10
Detail
2
9893234495
NAZMUN NAZARA
10
Detail
3
9893234497
RAHMAN BERASA
10
Detail
4
9893234498
MUHAMMAD ALIMUN
10
Detail
5
9904495234
MUHAMMAD SAIFUL
10
Detail
6
9904495235
IMRAN BERUTU
10
Detail
7
9904495242
J. HARIANTO SOLIN
10
Detail
8
9904495243
TRUSNO SOLIN
10
Detail
9
9904495244
ISMAIL
10
Detail
10
9915378012
RAMADHAN ARIGA
10
Detail
11
9915378013
WAHYUDI BANGUN
10
Detail
12
9915378014
AFERIZAL SEMBIRING
10
Detail
13
9915378019
MUHAMMAD MUKHTAR
10
Detail
14
9915378020
DEDI PRAYETNO
10
Detail
15
9926778841
ALI IMRON PASARIBU
10
Detail
16
9926778842
TAUFIK KEMAL
10
Detail
17
9926778843
MUHAMMAD MAZLAN LUTFI
10
Detail
18
9926778844
ULIL ALBAB HABIBULLAH LUBIS
10
Detail
19
9926778845
ZUL IRFAN MENDROFA
10
Detail
20
9926778846
BENY SAHPUTRA S. PELAWI
10
Detail
21
9926778847
MUHAMMAD WALID HUSAINI
10
Detail
22
9926778848
ALI KAMSAH KUDADIRI
10
Detail
23
9926778849
SYAHRIL AMRI
10
Detail
24
9937234040
ZULKIFLI
10
Detail
25
9937234041
SULAIMAN
10
Detail
26
9893234491
DEDEK SUHENDRA
11
Detail
27
9893234492
RADEN SILALAHI
11
Detail
28
9893234496
ZEKY MUHARAM
11
Detail
29
9893234499
SADDAM HUSEIN NASUTION
11
Detail
30
9904495238
RAHMAD HIDAYAT
11
Detail
31
9904495240
BIRO BANCIN
11
Detail
32
9904495245
AIMANSYAH GULO
11
Detail
33
9904495247
IMAM MUHAYIN
11
Detail
34
9904495248
JOKOWANDIRO BARUS
11
Detail
35
9904495249
ALI RASIDIN BERUTU
11
Detail
36
9904495250
ONA SATRIA
11
Detail
37
9904495251
SUCIPTA PASARIBU
11
Detail
38
9915378015
CHANDRA SIGALINGGING
11
Detail
39
9915378016
JUMIANTO BANGUN
11
Detail
40
9915378017
DAUD RASYID ALBARR
11
Detail
41
9915378018
MUHAMMAD SUBHAN
11
Detail
42
9870354883
BAKHTIAR IS
12
Detail
43
9881277757
ILHAM LUBIS
12
Detail
44
9881277758
BASRI BERUTU
12
Detail
45
9893234494
BOHARI MUSLIM BERUTU
12
Detail
46
9904495236
FAHRIZAL TAUFIK BUAYA
12
Detail
47
9904495237
MUHAMMAD SAIDINA HAMZAH
12
Detail
48
9904495239
KHAIDIR LIMBONG
12
Detail
49
9904495241
SAKTI SITUMORANG
12
Detail
50
9904495246
ANDRE PRADANA
12
Detail

Baca Selengkapnya......

Friday, July 6, 2007

Sikap Duduk Cerminkan Sifat Cowok


Nggak bisa dipungkiri kalau sikap dan kebiasaan seseorang mencerminkan wataknya. Nggak terkecuali sikap duduk. Nah, pengin tahu gimana karakter gebetanmu atau pacarmu sekarang? 

Coba aja intip dari cara duduknya. Siapa tahu, kamu bisa lebih dekat dengan pasanganmu setelah ini. Check this out! (bor/bs)



Aktif dan Agresif

Duduk agak santai dan ringan di bagian depan kursi

Punya pendirian teguh dan memiliki kemauan keras. Sifatnya nggak mudah putus asa, pikiran realistis, selalu aktif, dan agresif. Pokoknya, dia selalu cari kesibukan karena nggak suka berdiam diri. Biasanya tipikal cowok seperti ini sangat cocok bertugas di bidang marketing atau pemasaran.



Sulit Dipahami

Duduk agak dalam di kursi dengan kaki terbuka

Menunjukkan bahwa cowok ini senang bergaul, banyak teman, suka membantu orang yang sedang susah. Dia sangat mudah didekati tapi sulit dipahami pemikirannya. Terkadang dia bisa sangat simpatik dan baik hati. Tapi di waktu lain, dia bisa menjadi pribadi yang sangat keras dan njengkelin.



Kreatif dan Boros

Duduk dengan kaki kanan menyilang di atas kaki kiri

Cowok yang satu ini selalu memperhatikan pandangan orang sekitar terhadap dirinya. Sifatnya mudah tegang, sensitif, dan boros. Kehidupannya cenderung selalu meriah serta bervariasi. Dalam pekerjaan, cowok ini sangat kreatif. Jika tujuannya udah mantap dan memang menguntungkan, dia akan memperjuangkannya dengan gigih hingga tuntas dan sukses.



Mau Belajar

Duduk dengan kaki kiri menyilang di atas kaki kanan

Pengetahuannya luas. Selalu hati-hati, teliti, dan mantap. Segala sesuatu yang baik dan bermanfaat akan diselesaikan dengan baik. Dia juga senang menerima kritik dan saran dari orang lain yang lebih berpengalaman. Dalam bidang pekerjaan atau bisnis, dia selalu berusaha kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru.



Nggak Bisa Sendiri

Duduk dengan merapatkan kedua lutut

Agak lambat, kurang bersemangat, dan pasif, sehingga keuangannya lemah. Cita-cita dan kemauannya memang banyak dan tinggi, tapi nggak realistis dan terlalu banyak mengkhayal. Sering hanya mengandalkan dukungan orang terdekat dan tidak suka dengan suasana yang sepi. Mereka lebih suka suasana yang penuh tawa dan ramai.



Main Aman

Duduk dengan kedua kaki dirapatkan

Prioritasnya adalah keamanan. Apa pun selalu dikerjakan dengan sangat teliti. Sangat pandai mengatur waktu dan mencari peluang yang tepat untuk mencari keuntungan dalam hal apa pun. Tapi dengan cara yang benar, bukan cara yang licik.



Sulit Memberontak

Duduk dengan posisi yang berubah-ubah

Cenderung punya emosi yang labil. Mereka selalu merasa bahwa banyak hal nggak sejalan dengan keinginan atau kemauannya. Sayang, cowok jenis ini nggak berdaya untuk memprotes ataupun menolak. Biasanya mereka hanya memendam kejengkelan dan kekesalan dalam hati. Akibatnya, perasaan gelisah jadi sering muncul.

 

Baca Selengkapnya......

Friday, June 15, 2007

Statistik Pornografi di Internet


Percaya nggak percaya, diakses dari majalah online Good Magazine
· 12% situs di dunia ini mengandung pornografi.

· 25% yang dicari melalui search engine adalah pornografi.

· 35% dari data yang diunduh dari internet adalah pornografi.

· Setiap detiknya 28.258 pengguna internet melihat pornogafi.

· Setiap detiknya $89.00 dihabiskan untuk pornografi di internet.

· Setiap harinya 266 situs porno baru muncul.

· Kata “sex” adalah kata yang paling banyak dicari di internet.

· Pendapatan US dari pornografi di internet tahun 2006 mencapai $2.84 milyar.

· Pengguna pornografi di internet 72% pria dan 28% wanita.

· 70% traffic pornografi internet terjadi pada hari kerja jam 9.00 – 17.00.

· Diperkirakan kini ada 372 juta halaman website pornografi.

· Website pornografi diproduksi 3% oleh Inggris, 4% oleh Jerman, dan 89% oleh US.
· Website pornografi yang traffic-nya paling tinggi: AdultFriendFinder, menduduki peringkat ke-49 dengan 7.2 juta pengunjung.

· Negara-negara yang melarang pornografi: Saudi Arabia, Iran, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Malaysia, Indonesia, Singapura, Kenya, India, Kuba, dan Cina.

 

Baca Selengkapnya......

Komunikasi Efektif dalam Tim


Salah satu komponen penting dalam membangun sebuah teamwork yang baik adalah adanya komunikasi yang efektif dalam tim tersebut 

Komunikasi dapat memperkuat ataupun memperlemah bahkan menghancurkan sebuah tim. Good communication can build up a team, bad one can break it. Komunikasi yang baik dapat membangun kekuatan sebuah tim, sedangkan komunikasi yang buruk dapat menghancurkannya.

Berikut adalah artikel mengenai komunikasi efektif dalam sebuah tim, yang ditulis oleh Jimmy Sentoso, mahasiswa peserta mata kuliah People Skill II program Magister Management Universitas Bina Nusantara.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Tentu kita sudah sering mendengar semboyan tersebut di telinga kita. Semboyan ini merupakan salah satu semboyan dalam perjuangan bangsa kita dalam perang untuk merebut kemerdekaan. Hal ini dapat kita lihat secara nyata dalam contoh sebuah sapu lidi. Batang yang digunakan untuk membuat sapu lidi teramat tipis dan rapuh. Seorang anak berusia lima tahun pun dapat mematahkannya dengan mudah. Tetapi apa yang terjadi apabila kita menyatukan batang lidi yang teramat tipis dan rapuh tersebut menjadi sebuah sapu lidi? Jangankan seorang anak kecil yang berusia lima tahun, orang dewasa yang telah berusia dua puluh tahun pun tidak dapat mematahkannya walau ia menggunakan seluruh tenaganya. Begitu pula yang akan terjadi apabila kita bekerjasama dalam sebuah tim.

Sebenarnya, setiap orang di planet ini terlibat atau melibatkan diri dalam pembangunan tim. Oleh karena itu, kita dirancang untuk berfungsi dalam jalinan dan hubungan saling ketergantungan dengan orang lain. Hal ini tidak terlepas dari sifat manusia yang merupakan makhluk sosial, yang harus berinteraksi dengan sesamanya untuk dapat hidup dengan baik. Sebuah perusahaan merupakan kerjasama dari tim. Sebuah klub sepak bola merupakan hasil kerjasama sebuah tim. Bahkan untuk hal-hal yang bersifat individual pun tetap memerlukan sebuah tim untuk dapat berfungsi secara baik. Sebagai contoh dapat kita lihat pada olahraga perseorangan seperti olah raga tinju, lari, golf maupun catur. Kita tidak dapat berhasil mencapai suatu kesuksesan dalam olah raga tersebut tanpa adanya kerjasama. Seorang atlet tinju, lari, golf, dan olah raga individu lainnya tetap membutuhkan pelatih, manajer, maupun para pendukungnya untuk saling bekerjasama dalam mencapai sukses.

Kapan dan di mana pun orang bersama-sama atau berada dalam kebersamaan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, itulah sebuah tim. Prioritas utama sebuah tim apapun adalah untuk belajar berfungsi seefektif dan semulus-mulusnya sehingga secara individu dan bersama-sama, anggota tim itu dapat meraih sasaran yang tepat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat meraih kesuksesan tanpa bekerjasama dengan orang lain.



Kekuatan Kerja Tim

TEAM (Tim) bukanlah sekedar kata, melainkan juga merupakan akronim untuk suatu kebenaran yang dahsyat, yaitu Together Everyone Achieve More. Konsep dari tim ini terbentuk dari kata yang sering kita dengar berulang kali, yaitu sinergi. Kata sinergi ini berasal dari bahasa Yunani sunergos, ”sun” berarti bersama dan ”ergon” berarti bekerja. Sinergi berarti interaksi dari dua individu atau lebih atau kekuatan yang memungkinkan kombinasi tenaga mereka melebihi jumlah tenaga individu mereka.

Kerja tim adalah kemampuan untuk bekerja sama menuju satu visi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran organisasi. Itulah rangsangan yang memungkinkan orang biasa mencapai hasil yang luar biasa. Dalam mata kuliah Organizational Behavior yang pernah saya pelajari, terdapat demonstrasi bagaimana kerjasama dapat menghasilkan suatu hal yang luar biasa. Kami disuruh untuk membentuk beberapa tim yang beranggotakan lima orang, di mana kami semua belum memiliki kemampuan untuk menganalisis bidang ini dengan baik. Setiap orang dalam kelompok kami diminta untuk memberikan peringkat terhadap suatu hal berdasarkan urutan dari hal yang kami anggap paling penting. Setelah itu setiap pendapat dari kami digabungkan untuk mendapatkan rata-rata peringkat untuk setiap kelompok. Apa yang terjadi? Kesimpulan rata-rata kelompok kami mendekati jawaban yang telah diberikan. Bahkan apabila hasil dari setiap kelompok disatukan dan diambil rata-ratanya, maka penilaian kami hampir sama dengan penilaian para ahli di bidang tersebut.

Demonstrasi nyata lain mengenai prinsip sinergi dapat kita lihat pula dalam kontes kuda penghela dalam kontes kuda penghela di suatu pekan raya kota. Kuda juara dalam kontes tersebut mampu menghela gerobak seberat 2.250 kilogram. Juara kedua sanggup menarik beban sebesar 2.000 kilogram. Dalam teori, berarti kedua kuda tersebut secara bersama-sama harus mampu menggerakkan maksimum 4.250 kilogram. Untuk uji coba teori tersebut, pemilik kedua kuda memadukan kedua kuda dan membebaninya dengan gerobak. Semua orang yang melihat terperangah. Kedua kuda tersebut mampu menarik beban seberat 6.000 kilogram, atau 1.750 kilogram lebih berat dibanding jumlah upaya yang mampu mereka lakukan sendiri-sendiri. Sinergi dapat dipakai untuk menyatukan tenaga individu, menutup keterbatasan individu, untuk menggandakan upaya individu, supaya sasaran yang lebih banyak dan lebih besar dapat dicapai.

Komunikasi

Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan. Kelima unsur tersebut adalah: pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (communication channel), penerima pesan (receiver), dan umpan balik (feedback). Pesan tersebut disampaikan melalui suatu media komunikasi, sehingga dapat diterima dengan baik oleh si penerima, dan menghasilkan umpan balik yang berguna bagi si pengirim pesan. Yang dimaksud media komunikasi di sini bukan hanya berupa percakapan secara langsung dengan menggunakan suatu bahasa yang dapat dimengerti, melainkan segala hal yang dapat membuat individu saling berinteraksi dan saling mengerti mengenai pesan apa yang akan disampaikan, sehingga tidak terjadi salah penafsiran mengenai isi dari pesan tersebut. Media komunikasi tersebut bisa juga berupa isyarat melalui gerakan tubuh, morse, maupun melalui alat bantu seperti surat, gambar, serta alat bantu visual lainnya.



Komunikasi dalam Tim

Untuk dapat membangun kerjasama dalam sebuah tim, diperlukan komunikasi antaranggotanya agar tujuan bersama dapat tercapai. Pernahakan kita membayangkan apa yang terjadi dalam suatu tim apabilla setiap anggota tim tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim lainnya? Seberapa pun hebatnya kemampuan individu dalam suatu tim, mereka tidak akan ada gunanya apabila tidak dapat berkomunikasi antara yang satu dengan lainnya. Mereka hanya akan menjadi sebuah kelompok yang tidak tahu ke mana arah yang akan dituju. Keahlian mereka akan menjadi sia-sia apabila mereka tidak dapat mengkomunikasikannya dengan orang lain. Seperti yang telah dikatakan oleh William Shakespeare ”No man is lord of anything, though in and of him there be much consisting, till he communicate his part to other.”

Contoh nyata yang sering kita lihat adalah pada pertandingan sepak bola. Sering kali pada pertandingan sepak bola, di mana terdapat suatu tim yang bertabur bintang dengan skil individu yang tinggi kalah oleh sebuah tim yang berisikan pemain dengan kemampuan skill individu yang tidak begitu menonjol. Apa yang menyebabkan tim tersebut dapat menang? Komunikasi yang baik dan saling pengertian antarpemain dalam tim tersebutlah yang menyebabkan tim yang diisi oleh pemain yang memiliki skill rata-rata dapat berubah menjadi tim yang hebat dan menakutkan. Hal ini telah diakui oleh pelatih sepak bola manapun di dunia ini. Mereka mengakui bahwa skill individu merupakan hal yang penting, tetapi ada hal yang lebih penting dalam suatu tim sepakbola; yaitu kerjasama tim, kesadaran akan tugasnya masing-masing dan saling pengertian antarpemain tim tersebut.


Hukum Komunikasi Efektif

Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dapat kita rangkum dalam satu kata, yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble), yang berarti merengkuh atau meraih.

Hukum pertama dalam berkomunikasi adalah Respect. Respect merupakan sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai lawan bicara kita karena pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut. Samuel Johnson mengatakan bahwa ”There will be no RESPECT without TRUST, and there is no trust without INTEGRITY.”

Hukum kedua adalah Empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima. Prinsip dasar dari hukum kedua ini adalah ”Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan.” ”Seek first to understand then be understood to build the skills of emphatetic listening that inspires openness and trust.” (Stephen Covey)

Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan atau pun umpan balik apa pun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan.

Hukum ketiga adalah Audible. Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Kunci utama untuk dapat menerapkan hukum ini dalam mengirimkan pesan adalah:

 Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti

Fokus pada informasi yang penting

Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan

Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda

Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul

Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan (backup)



Hukum keempat adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (Clarity).

Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity juga sangat tergantung pada kualitas suara kita dan bahasa yang kita gunakan. Penggunaan bahasa yang tidak dimengerti, akan membuat isi dari pesan kita tidak dapat mencapai tujuannya. Seringkali orang menganggap remeh pentingnya Clarity, sehingga tidak menaruh perhatian pada suara (voice) dan kata-kata yang dipilih untuk digunakan. Beberapa cara untuk menyiapkan pesan agar jelas yaitu:

 Tentukan goal yang jelas

 Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita

 Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai

 Buat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan

 Pesan yang disampaikan harus fleksibel



Hukum kelima dalam komunikasi tim yang efektif adalah sikap rendah hati (Humble)

Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Kerendahan hati juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap diri penting ketika kita berbicara. Justru dengan kerendahan hatilah kita dapat menangkap perhatian dan respons yang positif dari si penerima pesan.

Kita telah mengetahui betapa hebatnya fungsi dari suatu tim, di mana sekumpulan orang yang biasa saja dapat menghasilkan suatu output yang luar biasa. Namun tim tersebut akan menjadi tidak efektif apabila kita tidak dapat saling berkomunikasi. Oleh karena itu diharapkan kita dapat menggunakan kelima hukum komunikasi tersebut untuk membantu kita dalam menciptakan suatu tim yang solid.n

 

Baca Selengkapnya......

Monday, June 11, 2007

Bunga Citra Lestari - Ingkar

Bunga Citra Lestari - Ingkar
 
di saat cinta tercipta
semestinya aku merasa
di kala hasrat mendalam
semestinya aku berbalas

dari hati kini kusadari
tak semestinya aku berkasih
jika hati tak dapat berbagi
baiknya rasa itu tersimpan dalam

reff:
semestinya aku mencinta
seharusnya aku menyayang
oh maafkan jika
semua ini yg kuberikan untukmu

dari hati kini kusadari
tak semestinya aku berkasih
jika hati tak dapat berbagi
baiknya rasa itu tersimpan dalam

repeat reff

Baca Selengkapnya......